Perdebatan Matematika dan Pendidikan Matematika Sebuah Solusi Filsafat Bag. 4

Perdebatan Matematika dan Pendidikan Matematika
Sebuah Solusi Filsafat
oleh

Ibrohim Aji Kusuma, S.Pd. dan Prof. Dr. Marsigit, M.A


D.  Metode Pengembangan Ilmu (Matematika dan Pendidikan Matematika)

Kata “metode” berasal dari kata Latin Methodos, yang berarti jalan yang harus dilalui. Metode adalah cara untuk melakukan sesuatu atau cara untuk mencapai suatu tujuan. Metode adalah suatu cara untuk melangkah maju dengan terencana dan teratur untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu, yang dengan sadar mempergunakan pengetahuan-pengetahuan sistematis untuk keadaan-keadaan yang berbeda-beda[1].

Tesis

Metode pengembangan matematika yaitu penelaahan terhadap metode yang khusus digunakan dalam matematika. Metode khusus dalam matematika kini lazim dikenal sebagai axiomatic method (metode aksiomatik) atau hypothetical deductive method (metode hipotetik deduktif). Wood mengatakan bahwa metode aksiomatik atau hipotetik deduktif sebagaimanana dipakai dalam ilmu-ilmu teoritis dan khususnya matematika[2]. Ini menyangkut problem-problem seperti pemilihan kebebasan dan penyederhanaan dari istilah-istilah dan aksioma-aksioma, formalisasi dari batasan-batasan serta pembuktian-pembuktian, kelengkapan dari teori yang disusun, serta penafsiran yang terakhir.
Metode pengembangan pendidikan matematika dapat berupa pengembangan teori pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, model pembelajaran, desain pembelajaran, media pembelajaran, sumber pembelajaran dan lain sebagainya. Cara dalam mengembangan ini adalah dengan mengkaji teori yang didapatkan dari penelitian, mengimplementasikan dalam pembelajaran dan mengevaluasi pelaksanaannya. Secara umum, terdapat dua cara dalam pengembangan pembelajaran menuju pembelajaran yang inovatif yaitu pengembangan dan penelitian.
Dalam filsafat, sifat perkembangan adalah logos. Logos artinya bergerak. Bagi guru bergerak artinya selalu mengupgrade kapasitas dan kompetensi diri dengan mengikuti seminar, workshop dan pelatihan. Bagi penelitian, pengembangan pendidikan matematika dapat berupa penelitian dan pengembangan masyarakat. Penelitian bertujuan untuk menciptakan inovasi-inovasi dalam pembelajaran dan pengabdian masyarakt berfungsi sebagai pengiplementasian inovasi pembelajaran yang ditemukan pada kegiatan pembelajaran sebenarnya. Bagi mahasiswa dapat berupa mempelajari ilmu pengetahuan pendidikan matematika yang ada dan mengembangkannya dalam penelitian yang dilakukan. Setidaknya penelitian yang berupa menguju keefektivan suatu inovasi pembelajaran.

Anti-tesis

Anti-tesis dari pengembangan ilmu matematika dan ilmu pendidikan matematika adalah mitos dari uraian diatas. Jika deduktif maka mitosnya adalah induktif. Jika aksiomatik maka kebalikannya adalah argumentatif. Matematika bukan lagi dikembangkan melalui aksioma saja melainkan diawali dengan asumsi argumentatif terlebih dahulu kemudian dibuktikan kebenarannya. Bukan hanya dari umum ke khusus melainkan khusus menuju umum.
Anti-tesis dari pengebangan ilmu matematika di atas adalah pembelajaran tradisional, ekspositori, tidak kreatif dan inovatif. Tradisional menepatkan pembelajaran sebagai transfer of knowledge, siswa sebagai empty vessel dan guru sebagai pusat pembelajaran (teacher centered). Ekspositori adalah ceramah. Pembelajaran yang dimulai dari awal samapai akhir hanya menggunakan metode ceramah dimana siswa hanya mendengarkan, memperhatikan, mencatat dan mengerjaka jika diperintahkan. Tidak inovatif dan kreatif berarti tidak menggunakan strategi-strategi pembelajaran, media pembelajaran, siswa tidak mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan lain sebagainya.

Sintesis

Sintesis metode pengembangan ilmu matematika dan pendidikan matematika adalah sebagai berikut.
1.      Dalam pengembangan ilmu matematika, hendaknya menggabungkan antara aksiomatik dan argumentatif, bukan hanya deduktif melainkan juga induktif. Sehingga perkembangan ilmu matematika dapat berkembang dengan lebih luas, mendalam dan pesat lagi.
2.      Dalam pengembangan ilmu pendidikan matematika yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas tesis pengembangan ilmu matematika dan meninggalkan anti-tesis pengembangan matematika. Anti-tesis yang sekarang dulu adalah tesis dari pengembangan ilmu pengetahuan ini. Maka sangat mungkin jika tesis sekarang bisa menjadi anti-tesis di masa yang akan datang.



[1] http://yayanmeonen.blogspot.com/2013/07/metode-dalam-pengembangan-matematika.html
[2] Ibid,.

0 komentar:

Post a Comment